Daerah

Buah Keikhlasan, Pengurus NU Wuluhan Berbicara di Forum PBB

Ahad, 10 September 2017 | 06:37 WIB

Jember, NU Online
Wakil Ketua MWCNU Wuluhan, Miftahul Munir tak pernah membayangkan dirinya bisa diundang dan berbicara di forum buruh migran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss. Sebab, apa yang dilakukannya terhadap warganya yang menjadi buruh migran di Desa Dukumdempok, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, semata-mata hanya ingin memberikan perlindungan yang maksimal sekaligus memberdayakan mereka yang bekerja atau pernah bekerja di luar negeri.

“Saya ikhlas, tidak ada tendensi apa-apa. Saya hanya ingin berbuat sesuatu terhadap warga saya yang bekerja di luar negeri,” tukasnya kepada NU Online, di kediamannya, Jumat (8/9).

Pak Mif –sapaan akrabnya-- baru saja datang dari Jenewa, Swis. Selama 5 hari (3-7/9), Kepala Desa Dukumdempok tersebut menghadiri undangan PBB untuk membahas tema besar bertajuk “Session United Nation 27 Commette Migrant Waokers”. Ini adalah konferensi dari 27 negara yang dibentuk PBB untuk menangani buruh migran.

Pak Mif adalah satu-satu kepala desa yang mewakili Indonesia di forum tersebut.

Selama ini Pak Mif memang mempunyai komitmen yang kuat dalam melindungi buruh migran. Di desanya (Dukuhdempok), saat ini terdapat 126 buruh migran. Kebanyakan dari mereka bekerja di Malaysia. Sementara ‘lulusan’ buruh migran jumlahnya mencapai 462 orang. Sudah bukan rahasia lagi bahwa tak sedikit buruh migran (TKI/TKW) yang kena tipu, dipekerjakan tidak sesuai dengan kontrak, bahkan dihukum mati karena membela diri atau akibat kesalahan yang tidak disengaja. Tentu saja, hal tersebut membuat Pak Mif terenyuh, prihatin.

“Bagaianapun, menjadi buruh di luar negeri itu pilihan terakhir warga. Mereka terpaksa ke luar negeri karena di sini sudah buntu, atau ingin kehidupan yang lebih baik,” lanjutnya.

Keprihariann tersebut, salah satunya diwujudkan dengan membentuk program Desa Peduli Buruh Migran (Desbumi) dan membuat Peraturan Desa terkait dengan tetek bengik buruh migran.

Perlindungan buruh migran, ia sosialisasikan melalui forum-forum NU (MWCNU), IPNU dan sebagainya. (Aryudi A. Razaq/Mahbib)