Daerah

Harlah Ke-64, PMII Maros Tetap Jadi Mitra Kritis Pemerintah dan Terus Galakkan Kaderisasi

Jum, 19 April 2024 | 06:06 WIB

Harlah Ke-64, PMII Maros Tetap Jadi Mitra Kritis Pemerintah dan Terus Galakkan Kaderisasi

Foto bersama Keluarga Besar PMII Maros dalam acara Peringatan Harlah Ke-64 PMII di Gedung PCNU Maros, Rabu (17/4/2024). (Foto: PMII Maros/Sahyul)

Maros, NU Online

Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menggelar Puncak Peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-64 PMII di Gedung PCNU Kabupaten Maros, pada Rabu (17/4/2024). 


Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII Maros Abrar Rahman menekankan, PMII Maros harus tetap mengawal setiap kebijakan pemerintah dengan menjadi mitra kritis. 


"PMII Maros harus tetap menjadi mitra kritis pemerintah daerah, mengawal setiap kebijakan pemerintah daerah, serta bisa melakukan kerja-kerja kolaborasi dengan kebijakan pemerintah daerah yang dinilai baik untuk masyarakat banyak," tegasnya. 


Selain itu, ia meminta para pengurus PMII Maros untuk menggalakkan kaderisasi, diskusi, dan kajian sehingga nalar kritis para kader PMII dapat terbangun. 


"Kaderisasi harus digalakkan, diskusi dan kajian harus menjadi agenda rutin dan wajib di tingkat cabang dan komisariat, sehingga terbangun intelektualitas dan jiwa kritis kader-kader PMII Maros terhadap realitas sosial, ekonomi dan politik di Kabupaten Maros," ucapnya. 


Abrar mengaku bersyukur dan bangga dengan kepengurusan PMII Maros saat ini yang telah tumbuh dan berkembang dengan memiliki ratusan kader dan alumni. 


"Karena itu, yang perlu dilakukan adalah disiplin dan tertib organisasi," tegasnya. 


Tak lupa, ia mengapresiasi PC PMII Maros yang telah menggelar Peringatan Harlah Ke-64 dengan menghadirkan beberapa ketua cabang periode sebelumnya.


Sementara itu, Ketua PC PMII Maros Muhammad Haidir Idris berharap seluruh kadernya bisa melakukan refleksi terhadap eksistensi PMII yang sudah berusia 64 tahun. 


Ia mengajak para kader PMII di level komisariat untuk terus meningkatkan intelektualitas serta berinovasi agar PMII semakin banyak diminati. 


"Saya mengajak kader-kader PMII Maros yang ada di komisariat-komisariat untuk terus bergerak melakukan kaderisasi, meningkatkan kualitas pengetahuan kader, dan terus berinovasi supaya organisasi kita ini diminati oleh mahasiswa-mahasiswi yang ada di Maros," katanya. 


Pada acara ini, hadir pula Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maros H Muhammad. Ia menyampaikan sejumlah pesan penting untuk kemajuan PMII di Maros. 


Muhammad mengaku, di mana pun ia bertugas selalu menyempatkan diri untuk hadir di forum-forum PMII. 


“Harlah ini, merupakan momen membersamai sahabat-sahabat PMII. Di mana pun saya bertugas, selalu saya sempatkan untuk menghadiri forum PMII, yang penting diingatkan," kata Muhammad yang hadir bersama Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Maros Muhammad Yusuf Jufri.


Ia berharap, para kader PMII Maros dapat menjadikan organisasi lebih berdaya. Muhammad percaya, PMII dapat menjadi wadah sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan potensi yang ada pada diri setiap kader.


Menurut Muhammad, aktif di organisasi seperti PMII sangat penting agar punya pengalaman yang banyak sebagai bekal terjun ke masyarakat. 


“Dulu, waktu zaman saya pedih. Spanduk saja susah. Sekarang semua serba canggih, mudah. Dengan ini, semoga membuat semua kader bisa berubah, menjadikan semua lebih mudah," katanya. 


Muhammad kemudian mengelaborasi makna dari kata 'pergerakan' yang menurutnya sangat identik dengan pembaharuan. Namun, pembaharuan dan pergerakan itu tak bisa dilakukan sendiri. 


"Kita harus bersekutu, tidak bisa berdiri sendiri. Saya ingatkan, kata pergerakan disematkan oleh para pendahulu, dengan pertimbangan yang luar biasa," katanya. 


Kini, PMII sudah punya banyak kader terbaik yang bisa mengisi ruang di masyarakat. Kader-kader terbaik akan terseleksi dengan sendirinya semasa aktif di dalam pergerakan organisasi. 


“Sudah banyak kader baru, banyak juga ruang yang bisa diisi di masyarakat, di situ akan terseleksi. Dalam membangun ruang publik, kita akan mencari kader-kader terbaik untuk mengisinya," tegas Muhammad. 


Kontributor: Sahyul Padarie