Kemenangan Tak Boleh Sampai Lupakan Janji dan Tanggung Jawab
Kam, 25 Februari 2021 | 11:30 WIB
![Kemenangan Tak Boleh Sampai Lupakan Janji dan Tanggung Jawab](https://storage.nu.or.id/storage/post/16_9/mid/1614249514.jpg)
Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung KH Khairuddin Tahmid. (Foto: Istimewa)
Muhammad Faizin
Kontributor
Bandarlampung, NU Online
Gelaran Pemilihan kepala daerah di beberapa kabupaten dan provinsi di Indonesia sudah memasuki tahap akhir di mana sejumlah kepala daerah akan segera dilantik. Prosesi pelantikan dan pengukuhan ini tidak boleh dimaknai sebagai puncak dari kebahagiaan dan keberhasilan sehingga menjadikan yang bersangkutan lupa.
“Jadi pengukuhan sebagai kepala daerah harus dimaknai sebagai tanggung jawab untuk memikul kepercayaan yang berat. Bukan diekspresikan dengan kegembiraan yang berlebihan,” Kata Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung KH Khairuddin Tahmid, Kamis (25/2)
Ia mengingatkan bahwa jabatan sebagai kepala daerah adalah sebuah amanah. Keberhasilan meraih tujuan sebagai pemimpin bukan hanya semata hasil usaha sendiri, namun semua itu merupakan kehendak dari Allah SWT.
“Kesempatan menjadi kepala daerah merupakan pemberian dari Allah SWT yang mesti harus dijaga dan ditunaikan dengan baik, amanah, dan tanggung jawab,” ungkap kiai yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung ini.
Menurutnya, dalam agama Islam telah digariskan bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang menunaikan kewajibannya dengan baik dan sebesar-besarnya berpihak pada kepentingan rakyat. Hal ini sesuai dengan maqalah “Tasarruful imam 'alar raiyyah manutun bil mashlahah” (kebijakan pemimpin kepada rakyatnya harus sesuai dengan kemaslahatan atau kesejahteraan rakyatnya).
Tanggung jawab dan kepercayaan yang dipikul itu lanjutnya akan dimintai pertanggungjawaban baik di hadapan publik maupun di hadapan yang maha kuasa kelak. Sehingga menurutnya perlu niatan yang benar dan baik sebelum memutuskan untuk berada pada posisi pemimpin.
“Nawaitukan, niatkan sejak awal kepercayaan sebagai kepala daerah adalah lahan untuk menebarkan kebaikan dan kemaslahatan bagi orang banyak, dengan kebijakan-kebijakan yang pro terhadap kepentingan rakyat,” ajaknya.
Kebijakan yang diambil pun harus senantiasa berpedoman pada rambu-rambu ketentuan perundangan yang berlaku agar tidak terjadi sesuatu yang dapat menimbulkan hal-hal negatif.
“Jangan sedikitpun diciderai dengan prilaku yang tidak sejalan dengan norma hukum,” pungkasnya.
Setelah menjadi kepala daerah, Kiai Khairuddin mengingatkan agar yang bersangkutan berkomitmen untuk memenuhi janji-janji sebagaimana disampaikan saat masa kampanye. Ia berharap para kepala daerah terpilih mampu mewujudkan janji-janji lalu dengan perbaikan dan perubahan pembangunan yang lebih maju,”
“Sekarang ini bukan lagi berkarya kata dengan janji-janji manis lagi, tapi waktunya berkarya nyata,” pungkasnya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
PBNU Buka Pendaftaran Beasiswa S1 ke Al-Azhar Mesir, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
2
Khutbah Jumat: Menjadi Pribadi Lebih Baik di Tahun Baru Islam
3
DKPP Berhentikan Hasyim Asy'ari sebagai Ketua KPU RI karena Kasus Tindakan Asusila
4
Khutbah Jumat Tahun Baru Hijriah: Kiat Memperbaiki Masa Depan
5
Diberhentikan DKPP, Ketua KPU: Alhamdulillah, Terima Kasih
6
Khutbah Jumat: 7 Upaya Menata Hati
Terkini
Lihat Semua