Internasional

44.795 Jamaah Lansia Diimbau Manfaatkan Rukhsah Beribadah Haji

Sel, 28 Mei 2024 | 19:00 WIB

44.795 Jamaah Lansia Diimbau Manfaatkan Rukhsah Beribadah Haji

Jamaah haji lansia asal Indonesia (Foto: Suwitno/NU Online)

Jakarta, NU Online 
Pada musim haji 1445 H/2024 M, tercatat hampir 45 ribu, atau tepatnya 44.795 jamaah dengan usia 65 tahun ke atas. Data tersebut terangkum dalam Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT). 


Bila dirasiokan berdasarkan total kuota jamaah haji reguler, yaitu 213.320 orang, hampir 21% jamaah tahun ini kategori lansia.  Jamaah lansia dengan usia 65 tahun ke atas pada Operasional Haji 1444 H/2023 M lalu, jumlahnya lebih dari 60 ribu jamaah. 


Dari data tersebut, anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengatakan, tahun 2024 ini Kemenag kembali mengusung semangat memberikan layanan terbaik bagi jamaah, khususnya mereka yang lansia dengan tagline Haji Ramah Lansia. Tidak hanya itu, tercakup di dalamnya adalah jamaah disabilitas.


Ia menyampaikan, dalam buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah Bagi Lansia yang diterbitkan Kementerian Agama disebutkan sejumlah kemudahan (rukhsah) bagi jamaah lansia dalam menjalani rangkaian ibadah hajinya. 


“Pertama, shalat di hotel atau masjid terdekat hotel. Shalat bagi jamaah lansia, risiko tinggi dan disabilitas  bisa dilakukan di mana saja di Tanah Haram baik di hotel atau di masjid terdekat. Mereka tetap mendapatkan keutamaan pahala shalat sebagaimana di Masjidil Haram,” terang Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Selasa (28/05/2024).


Kedua, ujar Widi, melontar jumrah. Hukum melontar jumrah adalah wajib. Apabila seseorang tidak melaksanakannya dikenakan dam/fidyah. “Bagi jamaah lansia yang tidak mampu melaksanakan lontar jumrah dapat mewakikan pada orang lain, dengan syarat si wakil harus melempar atas nama dirinya terlebih dulu untuk masing masing dari ketiga jumrah,” terang dia.


Ketiga, tawaf. Tawaf Ifadhah merupakan salah satu rukun haji. Mengingat area tawaf penuh sesak, jamaah lansia perlu memilih waktu yang strategis dan kondusif. “Pelaksanaan tawaf tidak harus berjalan kaki. Boleh juga dengan naik kursi roda, digendong atau menggunakan skuter,” ucapnya. 


Keempat, sai. Berdasarkan pendapat Mazhab Syafi’i, Widi menjelaskan, lansia boleh memilih bersa’i dengan jalan kaki, naik kursi roda atau skuter, sesuai situasi dan kondisinya saat itu. Menurutnya, jamaah lansia juga perlu mempertimbangkan tips Imam Al Nawawi yang menyatakan bahwa yang lebih utama adalah mencari waktu yang sepi untuk bersa’i. 


“Jika suasana sangat ramai dan berdesak-desakan, lebih baik menjaga diri agar tidak sampai terdesak atau tersakiti oleh orang lain,” ungkapnya. 


“Semoga dengan sejumlah kemudahan (rukhsah) tersebut, para jamaah lansia dapat menjalani rangkaian ibadah hajinya dengan khusyuk, aman dan lancar,” pungkasnya. 


117 Ribu Lebih Jamaah Tiba di Tanah Suci

Operasional pemberangkatan jamaah haji hari ini, Selasa, 28 Mei 2024, telah memasuki hari ke-17. Sudah 117.267 jamaah  telah tiba di Tanah suci, tergabung dalam 298 kelompok terbang. Jamaah yang wafat hingga saat ini berjumlah 20 orang.


Hari ini, Selasa, 28 Mei 2024 terdapat 23 kelompok terbang, dengan jumlah 8.990 jamaah haji  orang, akan diterbangkan ke Jeddah, dengan rincian sebagai berikut:

  1. Embarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jamaah /1 Kloter
  2. Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 jamaah/4 Kloter
  3. Embarkasi Lombok (LOP) sebanyak 393 jamaah/1 Kloter
  4. Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 1.320 jamaah/3 Kloter
  5. Embarkasi Batam (BTH) sebanyak 350 jamaah/ 1 Kloter
  6. Embarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jamaah/ 1 Kloter
  7. Embarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 880 jamaah/ 2 Kloter
  8. Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 2.160 jamaah/6 Klote
  9. Embarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jamaah/1 Kloter
  10. Embarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jamaah/1 Kloter
  11. Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebabyak 880 jamaah/ 2 Kloter