Internasional HAJI 2024

Jamaah Haji Diimbau Manfaatkan Ibadah di Tanah Haram yang Luas 

Sel, 28 Mei 2024 | 16:06 WIB

Jamaah Haji Diimbau Manfaatkan Ibadah di Tanah Haram yang Luas 

Kasi Bimbingan Ibadah Haji 2024 KH Imam Khoiri di hadapan jamaah haji asal Yogya dan Semarang di Raudhah Senin (27/5/2024) (Foto: MCH 2024)

Makkah, NU Online
Jamaah haji Indonesia 2024 diminta untuk memanfaatkan kesempatan yang ada selama di Tanah Haram untuk melakukan banyak ibadah. Jamaah haji dapat memperbanyak dzikir, tadarus Al-Quran, istighotsah, shalat dhuha, shalat tahajud, sedekah di hotel. Jamaah tidak perlu memaksakan diri ke Masjidil Haram karena Tanah Haram cukup luas.


Kasi Bimbingan Ibadah Haji 2024 KH Imam Khoiri mengatakan, ibadah apapun di setiap jengkal Tanah Haram baik di dalam maupun di luar Masjidil Haram bernilai luar biasa. Ibadah itu akan dilipatgandakan 100.000 kali.


Ia mengajak, jamaah yang sehat dan segar bugar boleh saja melakukan shalat di Masjidil Haram. Tetapi mereka yang memiliki keterbatasan atau masalah kesehatan tidak perlu memaksakan diri ke Masjidil Haram. Mereka dapat beribadah dan berdoa dari tempat penginapan mereka karena 5 wilayah Makkah (Raudhah, Syisyah Jarwal, Rei Bakhsy, dan Misfalah) yang ditempati jamaah Indonesia termasuk Tanah Haram.


“Mari jangan paksakan ke Masjidil Haram yang belum fit. Jadi jangan khawatir (kita tetap) shalat di Tanah Haram. Tetap 100.000 kali lipat. Panas Zuhur, tidak perlu ke Masjidil Haram,” katanya kepada jamaah haji asal Yogyakarta dan Semarang di Hotel 501 Indonesia, Raudhah, Makkah, Senin (27/5/2024) siang.


Kiai Imam mengajak jamaah haji untuk menggunakan kesempatan haji tahun ini untuk menunaikan manasik dengan sesempurna mungkin. Menurutnya, haji merupakan kesempatan emas yang belum tentu datang lagi pada kesempatan berikutnya.


”Setelah ini, kita baru boleh daftar 10 tahun ke depan. Dapatnya 20-30 tahun setelah itu. Usia berapa kita kesempatan berikutnya? 100 tahun?” kata Kiai Imam.


Untuk itu, ia mengimbau jamaah haji untuk pandai menghemat tenaga dan menjaga kesehatan karena puncak haji masih sekitar 3 pekan ke depan. ia mengingatkan jamaah agar menyiapkan diri secara lahir dan batin untuk puncak haji yang menjadi maksud kedatangan jamaah ke Tanah Suci.


Belasan tahun bahkan di atas 20 tahun menunggu kesempatan, jamaah diingatkan untuk menunaikan dengan sempurna ibadah umrah wajib dan haji. Lama-lama menunggu kesempatan berangkat haji, jamaah diingatkan pada tujuan utama kedatangan mereka ke Tanah Suci, yaitu umrah wajib, puncak haji, dan rangkaian manasik, bukan agenda lain.


“Apakah ada yang belum umrah wajib? Segera kerjakan nanti dibimbing oleh pembimbing ibadah. Mari pergunakan kesempatan haji sekarang ini dengan sempurna. Siapkan tenaga yang cukup,” kata Kiai Imam.


Ia juga mempersilakan jamaah untuk berkonsultasi keagamaan dengan para petugas pembimbing dan konsultan ibadah haji 2024. 


“Kalau ada masalah hukum fiqih haji, selesaikan di sini. Jangan sampai dibawa ke Tanah Air. Di sini cukup. Kami siap melayani konsultasi. Masker kesehatan bagi jamaah haji perempuan boleh dalam kondisi darurat,” kata Kiai Imam.