Internasional

Sosok Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Wafat dalam Insiden Helikopter

Sen, 20 Mei 2024 | 15:00 WIB

Sosok Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Wafat dalam Insiden Helikopter

Ebrahim Raisi. (Foto: raisi.ir)

Jakarta, NU Online

Helikopter yang membawa Presiden Iran, Ebrahim Raisi, beserta delapan penumpang lainnya dikabarkan jatuh pada Ahad (19/5/2024) di Provinsi Azerbaijan Timur. Tim pencarian mengonfirmasi bahwa tidak ada korban selamat dalam insiden tersebut.

 

Mendiang Ebrahim Raisi terpilih sebagai Presiden Iran setelah memenangkan pemilihan pada tahun 2021 menggantikan Hassan Rouhani. 


Biografi Ebrahim Raisi

Melansir dari situs web Raisi, Ebrahim Raisi memiliki nama lengkap Ayatollah Seyyed Ebrahim Raisi. Raisi lahir di Mashhad pada bulan Desember 1339 H (1960 M).


Ayahnya yang bernama Hojjat Al-Islam Seyyed Haji Rais al-Sadati meninggal dunia saat Raisi berusia lima tahun. Ia lalu diasuh oleh ibunya, Seyida Asmat Khodadad Hosseini.


Raisi pernah belajar di Seminari Qom (pusat pendidikan ulama islam) terbesar di Iran yang didirikan sejak tahun 1922. Pada tahun 1983, Raisi menikah dengan Dr. Jamila Sadat Alam El Hadi dan dikaruniai dua orang putri.


Karier politik dan pemerintahan

Melansir dari laman web The Iran Primer, Ebrahim Raisi memulai karier sebagai jaksa di Kota Karaj dan Hamadan pada awal tahun 1980.


Kariernya di kancah hukum dan pemerintahan terus melesat. Pada 1988, Raisi menjadi salah satu dari empat anggota Komite Hukuman Mati Teheran yang memutuskan eksekusi massal bagi ribuan tahanan politik.

 

Hal yang menarik adalah Raisi merupakan anggota termuda dari komite tersebut. Saat itu, putusan eksekusi mati bagi ribuan tahanan menuai kontroversi di kalangan masyarakat Iran dan dunia.


Raisi pertama kali mencalonkan sebagai presiden pada tahun 2017. Namun, ia kalah dari Hassan Rouhani.


Kendati menuai kekalahan, karier politik Raisi tidak redup. Pada tahun 2019, ia diangkat sebagai Ketua Kehakiman oleh Ayatullah Ali Khamenei dan masih menjabat hingga saat ini meskipun ia telah menjabat sebagai presiden terpilih sejak 2021.


Melansir dari Aljazeera, Ebrahim Raisi dianggap sebagai penerus Ayatullah Ali Khamenei, pemimpin otoritas tertinggi di Iran. Namun, anggapan tersebut harus gugur seiring dengan wafatnya Raisi dalam insiden helikopter jatuh pada Ahad (19/5/2024).


Helikopter yang jatuh tersebut merupakan satu dari tiga rombongan helikopter pemerintah yang digunakan untuk transportasi ke Azerbaijan. 


Perjalanan Raisi pada hari Ahad (19/5/2024) dilakukan untuk meresmikan bendungan baru Qiz-Qalasi yang merupakan buah kerja sama Iran dan Azerbaijan.

 

Nahasnya, pada perjalanan pulang helikopter yang ditumpangi Raisi beserta delapan orang lainnya terjatuh dalam perjalanan pulang dari Azerbaijan.