Nasional

Begini Ketika Habib Luthfi Berulang Tahun

Rab, 15 November 2017 | 03:55 WIB

Pekalongan, NU Online
Hampir dipastikan setiap tanggal 10 November, di Noyontaan Gang 7, Pekalongan, tepatnya di kediaman Habib Luthfi bin Yahya, selalu ramai dengan kegiatan peringatan Hari Pahlawan. Secara kebetulan, di tanggal tersebut merupakan hari lahir Rais Aam Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) itu. 

Tahun ini merupakan hari lahirnya yang ke-70, Habib Luthfi mengadakan tasyakuran kelahirannya sekaligus memperingati Hari Pahlawan. Tamu-tamu yang hadir antara lain Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono, Danrem 071/Wijaya Kusuma Kolonel Inf. Suhardi mewakili Pangdam IV/Diponegoro yang berhalangan hadir.

Tampak juga hadir Kepala Biro Kesra Propinsi Jawa Tengah Drs Supriyono, MM. mewakili Gubernur, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, Dandim dan Kapolres se eks Karesidenan Pekalongan, Bupati dan Walikota Pekalongan serta ratusan undangan khusus lainnya.

Acara yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Ya Lal Wathon, Padamu Negeri dan Syukur oleh paduan suara IAIN Pekalongan membuat suasana yang cukup tenang dan khidmat didukung cuaca yang sangat bersahabat. Puluhan karangan bunga ucapan selamat ulang tahun ke 70 berjajar rapi di sepanjang Gang 7 dari berbagai kalangan menghiasi acara malam tasyakuran. 

Kapolda Jawa Tengah dalam sambutannya mengatakan, Habib Luthfi adalah sosok yang langka di Indonesia dan beliau adalah tokoh yang selalu membuat dingin dan adem di Jawa Tengah khususnya, makanya kita harus selalu menjaga agar Habib Luthfi dikaruniai umur yang panjang serta sehat walafiat.

Habib Luthfi yang didaulat untuk memberikan tausiyah berpesan bahwa kita sesungguhnya satu, makanya yang hadir kali ini sangat komplit mewakili berbagai golongan, etnis dan kelompok agama untuk sama sama mensyukuri atas nikmatnya peringatan hari pahlawan semata mata agar kita tidak melupakan sejarah.

"Kegiatan dan tasyakuran malam ini sesungguhnya bukan untuk ulang tahun saya yang kebetulan jatuh pada tanggal 10 November, akan tetapi semata mata mengingatkan kepada kita tentang Hari Pahlawan agar kita sebagai bangsa yang tidak melupakan sejarah," tuturnya. 

Habib Luthfi sangat prihatin terhadap kondisi bangsa mengapa mulai lunturnya kepercayaan dan kecintaan kita kepada republik Indonesia, tidak lain karena diakibatnya memudarnya beberapa sejarah yang sebenarnya menjadi tulang punggung dan cerminan setiap bangsa.

Dikatakan, apa yang pernah dilakukan oleh Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari tentang Resolusi Jihad, sesungguhnya juga dilakukan oleh negara lain cuma dengan cara yang berbeda.

Habib Luthfi berpesan agar makna "li ta'arafu" tidak dipahami secara tektual semata, akan tetapi lebih dari itu untuk saling mengenal dalam perdamaian. Jika hal ini bisa dilakukan, ia yakin tidak ada yang namanya peperangan di muka bumi ini. (Abdul Muiz/Abdullah Alawi)