Nasional

Debat Keempat Cawapres, Mahfud MD Komitmen Tangani Kedaulatan Pangan untuk Petani dan Nelayan

Ahad, 21 Januari 2024 | 20:15 WIB

Debat Keempat Cawapres, Mahfud MD Komitmen Tangani Kedaulatan Pangan untuk Petani dan Nelayan

Cawapres nomor urut 3, Moh Mahfud MD. (Ilustrasi: NU Online/Aceng)

Jakarta, NU Online

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menggelar debat calon wakil presiden (cawapres) keempatĀ di Jakarta Convention Center (JCC), Ahad (21/1/2024). Dalam debat kali ini cawapres nomor urut 3 Mahfud Mahmodin atau Mahfud MD menyampaikan visi misi dan program kerja.


Mahfud MD menyoroti isu penting terkait kedaulatan pangan dan kerusakan lingkungan di Indonesia. "Pangan hari ini belum berdaulat, petani dan lahan pertanian masih sedikit tapi subsidi pupuk masih susah," kata Mahfud mengungkapkan keprihatinannya.


Lebih lanjut, Mahfud MD mencermati dampak masuknya investor yang menyebabkan industrialisasi, namun berujung pada kerusakan lingkungan dan penderitaan rakyat. Ia menekankan bahwa SDM seharusnya menjadi sumber daya yang mempersatukan masyarakat, bukan menjadi sumber konflik antara pemerintah dan rakyat.


"Investor masuk, industrialisasi terjadi, lingkungan rusak rakyat menderita. SDM menjadi Sumber sengketa antar rakyat dengan rakyat. Antara pemerintah dengan pemerintah," ungkapnya.


Dalam argumennya, Mahfud MD mengutip surat Arrum ayat 1 yang menyinggung kerusakan alam akibat tingkah laku manusia. Ia menegaskan komitmen dan keberaniannya, merujuk pada vonis yang ia buat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi pada 16 Juni 2016.Ā 


Vonis tersebut menetapkan empat tolak ukur untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam, yaitu pemanfaatan, pemerataan, partisipasi masyarakat, dan penghormatan terhadap hak-hak turun temurun.


"Kami akan gunakan empat tolak ukur itu tapi saya tidak melihat pemerintah melakukan langkah apa yang diperlukan untuk menjaga kelestarian alam kita," ucapnya.


Dalam isu lingkungan dia menyebut program-programnya, seperti Petani Bangga Bertani dan Di Laut Jaya Nelayan Sejahtera, sebagai langkah konkrit untuk menjaga kelestarian alam tanah air.Ā 


Program-program tersebut diyakini tidak mengulang kegagalan dan kerusakan lingkungan seperti yang terjadi pada food estate.Ā 


"Makanya kami punya program petani bangga bertani, di laut jaya nelayan sejahtera. Jangan seperti food estate yang gagal dan merusak lingkungan," tandas Mahfud.