Nasional

Ketua Majelis Amanat MBZ University for Humanities: Kerjasama dengan NU dan Indonesia Harus Ditingkatkan

Sen, 6 November 2023 | 10:00 WIB

Ketua Majelis Amanat MBZ University for Humanities: Kerjasama dengan NU dan Indonesia Harus Ditingkatkan

Pertemuan PBNU dan MBZ University for Humanities di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Ahad (5/11/2023). (Foto: istimewa)

Abu Dhabi, NU Online

Ketua Dewan Tinggi Majelis Wali Amanat Muhammad bin Zayed University for Humanities (MBZ UH) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), HE Khalifa al-Zahiri, mengatakan jika kerjasama antara institusi yang diampunya dengan Nahdlatul Ulama dan Pemerintah Indonesia harus terus ditingkatkan dan dikembangkan.


HE Khalifa al-Zahiri mengungkapkan hal tersebut di sela-sela pertemuan khusus dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf di ruang rektorat MBZ UH di Abu Dhabi, UEA, pada Ahad malam (5/11/2023).


“Uni Emirat Arab telah memiliki sejarah hubungan baik dan gemilang dengan Republik Indonesia. Hubungan tersebut telah berlangsung sejak lama dan terus mengerat. Demikian pula Muhammad bin Zayed University for Humanities telah memiliki hubungan kerjasama dengan pihak Nahdlatul Ulama sebagai salah satu organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia, utamanya dengan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di Yogyakarta,” demikian ungkap HE Khalifa al-Zahiri.


MBZ UH adalah salah satu institusi pendidikan tinggi yang memiliki ranking dan reputasi internasional. Meskipun sebuah kampus yang relatif baru dari segi usia, tetapi MBZ UH telah memiliki fondasi pemikiran dan kerangka keilmuan yang lama, serta sistem pengelolaan dan strategi pengembangan yang mapan.


Ditambahkannya, jika kerjasama antara MBZ UH dengan PBNU dan UNU Yogyakarta, juga antara pemerintahan UAE dan pemerintahan Indonesia harus terus ditingkatkan dan dikembangkan lebih luas lagi.


Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas sambutan hangat dari pihak MBZ UH. Ditambahkannya jika kerjasama antara PBNU dan MBZ UH, demikian pula antara pemerintahan Indonesia dan UAE, harus dikawal dengan penuh dedikasi agar sampai pada goal dan target yang telah disepakati dan dicita-citakan bersama.


Gus Yahya, demikian sapaan akrab Ketua Umum PBNU, juga menyampaikan salam dari Presiden RI Joko Widodo kepada Presiden UAE. 


Saat ini, Pemerintahan UAE melalui MBZ UH tengah mengembangkan kerja sama dengan PBNU melalui Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. Dalam pertemuan tersebut, HE Khalifa al-Zahiri juga menegaskan akan segera merealisasikan komitmen kerjasama tersebut. Sebab, program kerjasama ini merupakan salah satu kesepakatan penting yang telah diteken oleh Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden UAE Mohammed bin Zayed Al Nahyan beberapa waktu yang lalu.


Kerja sama tersebut akan dilaksanakan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Dari pihak PBNU – UNU Yogyakarta, realisasi dari program Kerjasama dengan UAE tersebut telah diwujudkan dengan dibangunnya gedung utama kampus UNU Yogyakarta, dan membuka empat program studi, yaitu IT, Energi, Lingkungan dan Studi Keislaman. Selain itu, akan dibuka juga School for Future Studies and Future Leaders atas Kerjasama MBZ UH UAE dan UNU Yogyakarta.


Gus Yahya juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pihak UAE dan Majelis Hukama Muslimin yang telah mengundangnya untuk datang ke UAE guna menyampaikan salah satu pidato utama dalam acara Global Faith Summit on Climate Action, atau Konferensi Internasional Para Pemuka Agama untuk Perubahan Iklim, yang akan diadakan pada 6-7 November 2023. 


Konferensi para pemuka agama dunia tersebut diadakan atas Kerjasama Majelis Hikama Muslimin UAE bekerjasama dengan PBB, sebagai bagian dari rangkaian acara COP28 UAE - United National Climate Change Conference. 


Hadir pula dalam pertemuan antara Ketua Umum PBNU dan Ketua Majelis Tinggi Wali Amanat MBZ UH, HE Khalifa al-Zahiri; Syekh Abdullah bin Bayyah (ulama senior dunia Islam), HE Syekh al-Mahfuzh bin Bayyah (Sekretaris Jenderal Abu Dhabi Forum for Peace), serta para jajaran pejabat MBZ UH.


Sementara itu, dari pihak PBNU, Gus Yahya didampingi oleh KH Abdul Ghofur Maimoen (Rais Syuriyah PBNU), Charles Holland Taylor (CSCV), A. Ginanjar Sya’ban (Wasekjen PBNU), dan Muhammad Sadri (Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Abu Dhabi).