Nasional

LWP PBNU Gelar Sosialisasi Pengembangan Ekosistem Wakaf Produktif di Pekalongan

Ahad, 31 Maret 2024 | 18:33 WIB

LWP PBNU Gelar Sosialisasi Pengembangan Ekosistem Wakaf Produktif di Pekalongan

Ketua PWNU Jawa Tengah, KH Abdul Ghofarrozin (paling depan, ketiga dari kiri pada Literasi dan Inklusi Wakaf di Kota Pekalongan, Sabtu (31/3/2024) (Foto: Dok. Lembaga Wakaf PBNU)

Pekalongan, NU Online
Lembaga Wakaf dan Pertanahan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LWP PBNU) mengadakan seminar Literasi dan Inklusi Wakaf di Kota Pekalongan, Sabtu (31/3/2024). Acara ini bekerjasama dengan LWP PWNU Jawa Tengah dan LWP PCNU se-Eks Keresidenan Pekalongan.


H Muhammad Dawam, mewakili Ketua LWP PBNU mengatakan kegiatan Literasi dan Inklusi Wakaf di Kota Pekalongan ini merupakan salah satu program LWP PBNU yang dimatangkan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) LWPNU yang dilaksanakan di Jakarta tanggal 14 Januari 2024.


Dawam menambahkan bahwa kegiatan ini dapat dijadikan sebagai triger bagi Kawan LWP PWNU Jawa Tengah, LWP PCNU Kota Pekalongan dan khususnya MWCNU se-wilayah Eks Keresidenan Pekalongan.


"Kami berharap acara ini dapat menjadi pemicu bagi Kawan yang hadir untuk memiliki pengetahuan mendalam tentang wakaf dan tanah di lingkungan NU khususnya Kawan di tingkat MWCNU yang terlibat langsung dengan aset-aset berharga milik NU,” tambah Dawam sebagaimana rilis yang diterima NU Online.


Jadi perhatian NU
Ketua PWNU Jawa Tengah, KH Abdul Ghofarrozin mengatakan bahwa persoalan wakaf dan pertanahan di kalangan Nahdlatul Ulama sekarang sudah mendapat perhatian besar. Perhatian itu terlihat dari literasi yang dilakukan LWP PBNU di beberapa titik yang melibatkan banyak warga NU.


Gus Rozin, sapaan akrabnya, menyinggung bahwa aset tanah milik NU sangat banyak namun yang tercatat masih sangat sedikit. Dari jumlah aset yang sudah terdata tersebut sangat sedikit yang produktif.


"Kita (NU) memiliki (aset yang sudah terdata) 21.000 bidang bidang wakaf lebih. Dari jumlah tersebut kira-kira sudah berapa persen yang termasuk wakaf produktif, sangat sedikit, imbuhnya.


Pengembangan ekosistem wakaf
Menurut Gus Rozin salah satu cara mengembangkan ekosistem wakaf produktif adalah nazhir NU harus menunjukkan akuntabilitas dan profesionalitasnya dalam mengelola wakaf. Jika nazhir-nazhir NU wakaf tanahdan profesional maka akan berjalan beriringan dengan bertambahnya wakaf dan aset milik NU.


Gus Rozin mengharapkan NU memiliki dan dapat merumuskan mekanisme prosedural dan memiliki regulasi wakaf dan pertanahan di lingkungan NU yang jelas. Misalnya, ada tanah wakaf di Pekalongan seluas 40 hektar atau 20 hektar yang akan diwakafkan kepada BHPNU (Badan Hukum Perkumpulan Nahdlatul Ulama).


“Jika ada yang mau berwakaf maka sebaiknya LWPNU melakukan asesmen bidang tanah yang diwakafkan ini cocok untuk apa? Jika cocok untuk mendirikan Perguruan Tinggi (PT) seharusnya dikerjasamakan dengan Perguruan Tinggi NU yang sudah berdiri untuk dibuatkan cabang PT milik NU atau kerja sama lainnya,” ujarnya.


Demikian juga kata Gus Rozin, jika tanah wakaf setelah diasesmen cocok untuk dijadikan pesantren maka harus dikerjasamakan dengan pesantren-pesantren NU dengan mekanisme, peraturan dan perjanjian tertentu. “Jika hal ini dapat dilaksanakan maka perkembangan tanah wakaf NU akan mengalami akselerasi,” sebutnya.


Acara literasi wakaf ini menghadirkan narasumber-narasumber yaitu Wakil Sekretaris LWP PBNU H Anas Nasikhin, Kasubdit Edukasi dan Inovasi Zakat Wakaf Kemenag RI Muhibuddin, Anggota LWP PBNU, Zainuri.


Acara literasi dan inklusi wakaf dihadiri oleh kurang lebih 150 peserta yang terdiri dari perwakilan dari LWP PCNU Kota dan Kab Pekalongan, Kabupat Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kota dan Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes.


Literasi dan Inklusi Wakaf di Pekalongan mengusug tema ‘Mengembangkan Ekosistem Wakaf Produktif, Menyongsong Abad Kedua NU’. Acara ini merupakan tour literasi dan inklusi wakaf ke-7. Kegiatan serupa sebelumnya dilaksanakan di Kab Karawang, Kota Sukabumi, Kota Yogyakarta, Kota Bandung, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Klaten. 


Acara ini bertujuan untuk menyosialisasikan program literasi wakaf kepada Kader Wakaf NU (Kawan) yang tersebar di MWCNU di berbagai daerah.