Internasional HAJI 2024

Jamaah Haji Lansia, Pendamping, dan Risti Mabit di Muzdalifah dengan Skema Murur

Kam, 6 Juni 2024 | 20:30 WIB

Jamaah Haji Lansia, Pendamping, dan Risti Mabit di Muzdalifah dengan Skema Murur

Umat Islam berthawaf mengelilingi Ka'bah di Masjidil Haram (Foto: Alhafiz Kurniawan/NU Online)

Makkah, NU Online
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1445 H/2024 M menetapkan jamaah haji lansia, pendamping, dan jamaah dengan risiko tinggi ke dalam 25% jamaah haji Indonesia yang mabit dengan skema murur di Muzdalifah.


Petugas haji 2024 mempertimbangkan mereka sebagai jamaah yang riskan bila ikut bermalam di Muzdalifah di tengah keterbatasan daya tampung Muzdalifah.


Penetapan ini diambil menyusul pembagian pergerakan jamaah haji Indonesia 1445 H/2024 M dari Arafah ke Mina dalam dua skema mabit di Muzdalifah, yaitu murur dan singgah normal. Pergerakan dengan skema murur akan menyasar sekitar 25% dari jumlah jamaah dan petugas haji yang totalnya diperkirakan mencapai 55.000 orang.


“Kami akan prioritaskan skema murur ini untuk jamaah dengan risiko tinggi (risti), lanjut usia (lansia), disabiltas, serta para pendamping lansia,” kata Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid di Makkah, Rabu (4/6/2024) sore WAS.


Sebagai langkah persiapan, PPIH meminta petugas kloter untuk mendata jamaah haji yang akan diikutkan dalam skema murur sesuai dengan kriteria dan jumlah yang telah ditentukan.


Laporan itu dibuat berbasis kloter dan selanjutnya diserahkan kepada petugas Sektor. Data dari sektor akan dihimpun oleh petugas Daker Makkah. 


Menurutnya, angka 25% ini sepadan dengan 27.000 jamaah yang tahun sebelumnya menempati Mina Jadid dengan tambahan kuota 10.000 dan sekitar 18.000 yang terdampak pembangunan toilet tahun ini di Muzdalifah.


Pergerakan jamaah haji dengan skema murur dari Arafah ini, kata Subhan, akan dilakukan berbasis daftar nama jamaah yang sudah diusulkan. Mereka terdiri atas jamaah risti, lansia, disabilitas, dan para pendampingnya.


“Jamaah berkumpul di pintu keberangkatan maktab di Arafah setelah Magrib untuk diberangkatkan melintas Muzdalifah dan langsung ke Mina,” kata Subhan.