Internasional HAJI 2024

Puncak Haji Masih 2 Pekan, Jamaah Diingatkan agar Tak Umrah Sunnah Berlebihan

Sel, 4 Juni 2024 | 07:05 WIB

Puncak Haji Masih 2 Pekan, Jamaah Diingatkan agar Tak Umrah Sunnah Berlebihan

Jamaah mengambil miqat umrah dan shalat sunnah ihram di Masjid Ji'ranah (Foto: Alhafiz Kurniawan/NU Online)

Makkah, NU Online
Kadaker Makkah Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2024 Khalilurrahman mengajak jamaah haji yang sekarang ini sudah berada di Makkah untuk mengingat kembali niat awal mereka datang ke Tanah Suci, yaitu ibadah haji, bukan ibadah lainnya.


Khalil mengatakan, jamaah yang melaksanakan umrah sunnah berulang-ulang dapat membahayakan diri mereka sendiri. Sementara tujuan awal dengan penantian bertahun-tahun mereka adalah melaksanakan umrah wajib dan ibadah haji.


“Jamaah yang umrah sunnah berulang-ulang ini cukup membahayakan. Saya dengar ada jamaah yang berumrah hampir setiap hari,” kata Kadaker Makkah 2024 Khalil kepada tim Media Center Haji 2024 di Kantor Urusan Haji Indonesia, Syisyah, Makkah, Sabtu (1/6/2024).


Ia mengakui semangat ibadah jamaah haji asal Indonesia. Menurutnya, jamaah haji memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk ibadah umrah selama di Tanah Suci, tetapi hal itu bukan prioritas. 


“Berdasarkan pantauan kami, ada jamaah yang sangat bersemangat berumrah sunnah. Ya umrah sunnah sekali atau dua kali boleh lah. Kami mengimbau jamaah untuk menahan diri atau keluarga jamaah di rumah untuk menahan keluarganya,” kata Khalil.


Ia mengajak keluarga jamaah haji di Tanah Air untuk juga terlibat aktif mengedukasi orang tua atau anggota keluarganya yang sedang berhaji di Tanah Suci untuk menyiapkan diri pada puncak haji.


“Kami imbau keluarga di Tanah Air agar jamaah tidak umrah sunnah berlebihan demi kesehatan dan keselamatan jamaah. Puncak haji masih sekitar 2 pekan. Jangan sampai puncak haji mereka drop. Padahal kita berniat ke Tanah Suci untuk ibadah haji dan umrah wajib bukan umrah sunnah,” kata Khalil.


Wakil Rais Aam PBNU KH Afifuddin Muhajir mengatakan bahwa ibadah umrah pada asalnya dianjurkan kapan saja karena keutamaan umrah yang bersifat umum dalam keterangan hadits nabi.


“Memperbanyak umrah dianjurkan kapan pun saja, berdasarkan keumuman hadits: ‘Al-umratu ilal umrati kafaratun li ma baynahuma,’ [Satu umrah ke umrah lainnya adalah kaffarah dosa di antara keduanya], tetapi sudah barang tentu yang dimaksud adalah sepanjang tidak mengganggu aktivitas haji yang memerlukan energi yang prima,” kata Kiai Afif kepada NU Online melalui sambungan telepon, Rabu (29/5/2024).